Sabtu, 28 Maret 2015

Etika dan Profesionalisme TSI

           1.      ETIKA
Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Dalam bahasa Yunani, etika berasal dari kata ”Ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa latin, etika berasal dari kata “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan) serta menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa etika merupakan ilmu pengetahuan yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.

Etika terdiri dari 2 bentuk, yaitu eika deskriptif dan etika normatif .
1.      Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia.
2.      Etika Nomatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang dijalankan oleh manusia.

Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa etika profesi dalah keterampilan seseorang dalam suatu pekerjaan utama yang diperoleh dari jalur pendidikan atau pengalaman dan dilaksanakan secara kontinu yang merupakan sumber utama untuk mencari nafkah.

Etika profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan ketertiban penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. 

2.       PROFESIONALISME
Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri‐ciri profesionalisme:
·    
       Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi
·       
        Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan
·   
     Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya
·      
       Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.

Etika Profesionalisme IT

Merupakan norma-norma bagi sikap atau tingkah laku , keahlian atau kualitas seseorang yang profesional dari manusia yang baik dalam menggunakan teknologi sistem informasi.

Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari bidang pekerjaan yang lainnya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
     1     Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang berhubungan dengan bidang pekerjaan IT Seorang IT harus mengetahui dan mempraktekkan pengetahuan IT-nya ke dalam pekerjaannya.
     2      Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau Program.
     3      Bekerja di bawah disiplin kerja
     4      Mampu melakukan pendekatan disipliner
     5      Mampu bekerja sama
     6      Cepat tanggap terhadap masalah client.


Refrensi :
http://anggipay.blogspot.com/2014/03/etika-profesionalisme-tsi.html
https://raahmaad.wordpress.com/2013/10/20/etika-profesi-di-bidang-it-informasi-dan-teknologi/
http://bagja-nugraha.blogspot.com/2012/03/etika-profesionalisme-dalam-bidang.html

Senin, 05 Januari 2015

telematika

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

softskil


Bangkitlah Indonesia Ku ....

      Pada tanggal  lalu 12 Desember 2014 lalu , Indonesia kembali dilanda bencana longsor . Pasca longsor yang melanda Dusun Jemblung, Desa Sampang, Karangkobar, Banjarnegara dan Jawa Tengah itu mengakibatkan beberapa kerusakan di Banjarnegara dan sekitarnya. Longsor itu mengakibatkan beberapa kabupaten tersebut rata dengan tanah, korban yang berjatuhan pun tidak sedikit. Bahkan banyak korban yang kehilangan keluarganya karena terkena reruntuhan bangunan dan rumah mereka. Para korban longsor yang mengalami luka-luka pun tidak langsung mendapat penanganan dari medis karena terlalu banyak korban, sehingga tidak banyak dari mereka yang dapat diselamatkan.

   Pemerintah pun membuka beberapa posko yang menerima bantuan dari masyarakat untuk disalurkan kepada korban disana. Oleh karena itu mari kita tunjukkan bahwa kita juga merasakan kepedihan seperti yang mereka alami. Mari bantu mereka untuk membangun kembali Desa-Desa agar menjadi lebih baik.  Dibalik semua peristiwa ada hikmah yang dapat kita jadikan pelajaran untuk masa mendatang.